Sinyal kenaikan harga BBM bersubsidi kemakin kuat. Kenaikan harga BBM ini berpotensi memicu kenaikan inflasi. Direktur Celios Bhima Yudhistira memperkirakan inflasi dapat menyentuh 7% jika harga BBM subsidi naik hingga 30%.
Sebelumnya, dalam rapat paripurna DPR, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan belanja subsidi dan kompensasi untuk BBM, LPG dan listrik pada 2022 melonjak hingga tiga kali lipat dari Rp156 triliun menjadi Rp502,4 triliun akibat meningkatnya harga minyak dunia yang mencapai di atas USD100.

Executive Director Energy Watch Mamit Setiawan menilai pemerintah mau tidak mau harus menaikkan harga BBM bersubsidi karena harga rata-rata minyak mentah dunia mencapai USD100 per barrel. Pemerintah perlu mencukupi kebutuhan dalam jangka waktu satu tahun.
Harga BBM Naik Besok? Sri Mulyani Bilang Begini
Sinyal-sinyal kenaikan harga BBM telah banyak terungkap beberapa waktu ini. Santer dikabarkan harga BBM subsidi bakal naik besok, 1 September 2022.
Hingga kini belum jelas apakah harga BBM benar-benar akan naik mulai besok. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati pun enggan menjawab soal kabar kenaikan harga BBM.
Ketika ditanya di Gedung DPR RI, Sri Mulyani sama sekali tak menjawab soal kepastian kenaikan harga BBM. Sri Mulyani malah bertanya balik ke wartawan.
"Udah ada belum (pengumumannya)?" katanya sambil tersenyum dan langsung pergi meninggalkan kumpulan wartawan di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (31/8/2022).
Yang jelas, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan mempertimbangkan semua faktor dalam penentuan kenaikan harga BBM. Mulai dari pertumbuhan ekonomi hingga keberlanjutan APBN.
"Kita pokoknya lihat seluruh faktor dalam hal ini. Yang harus diseimbangkan tadi, growth, inflation, daya beli, APBN," ungkap Sri Mulyani.
Tags
nasional